10 TEMPAT WISATA BUDAYA TERBAIK DI YOGYAKARTA, INDONESIA
BRITA10 | Terletak tidak terlalu jauh dari kota Jakarta, Ibukota Indonesia, Yogyakarta adalah kota budaya dan sejarah yang tinggi di Pulau Jawa yang wajib untuk Anda jelajahi untuk berbagai kegiatan wisata dan hiburan bersama keluarga.
Yogyakarta adalah sebuah daerah yang istimewa yang masih diperintah oleh seorang sultan hingga saat ini. Yogyakarta adalah museum hidup untuk kerajinan, masakan, arsitektur dan seni Indonesia. Lakukan perjalanan wisata Anda ke kota bersejarah di Indonesia ini keperjalanan Anda berikutnya.
10 Objek Wisata Budaya Terbaik di Yogyakarta, Indonesia yang wajib untuk Anda kunjungi.
1. Keraton Yogyakarta
Terletak di pusat kota Yogyakarta, Keraton Yogyakarta adalah pusat pemerintahan Sultan Hamengkubuwono X yang dapat Anda kunjungi saat berlibur ke kota Yogyakarta bersama keluarga. Selain sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal Sultan, Keraton Yogyakarta juga merupakan pusat agama dan budaya bagi penduduk setempat. Proses keagamaan bisa Anda saksikan disekitar Masjid Gede Kauman pada hari-hari raya khusus, festival budaya di lapangan Alun-Alun Utara disebelah istana dan pertunjukan budaya setiap harinya di Bangsal Sri Manganti di dalam keraton.
Keraton Yogyakarta ini mungkin tak semegah tempat tinggal kerajaan lainnya yang biasa Anda temukan di Eropa, Tetapi banguan Keraton Yogyakarta penuh dengan simbolisme. Dengan pemandu wisata yang harus Anda sewa akan sangat membantu menjelaskan semua tentang sejarah yang berkaitan erat dengan Sri Sultan dan Keraton Yogyakarta yang luas.
BACA JUGA : 10 Museum Paling Aneh Di Dunia
BACA JUGA : 10 Museum Paling Aneh Di Dunia
2. Candi Borobudur dan Candi Kuno lainnya disekitar Yogyakarta
Wilayah Yogyakarta dan sekitarnya telah lama menjadi pusat kerajaan di tanah jawa. Jejak-jejak Kerajaan Hindu dan Buddha Kuno yang pernah memerintah di Pulau Jawa masih bisa Anda temukan jejaknya di wilayah ini seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang megah yang hanya berjarak sekitar 40 menit dengan menggunakan mobil dari pusat kota Yogyakarta.
Candi-candi ini mencerminkan perpaduan unik tradisi India dan adat yang menopang Kerajaan Sriwijaya, Mataram dan Majapahit yang pemerintahannya pernah berkuasa di Pulau Jawa. Candi Prambanan dan Candi Borobudur, keduanya berasal dari abad ke-8 masehi merupakan bangunan-bangunan kuno dari wilayah Hindu dan Buddha yang saat itu bersaing.
Selain dapat mengunjungi Candi Borobudur dan Candi Prambanan, Anda juga dapat menggunjungi candi-cabndi lainnya disekitar kota Yogyakarta seperti Candi Boko, sebuah istana misterius dan puing-puing candi yang terlihat di dekat Candi Prambanan, Candi Plaosan, sebuah kompleks Buddha dalam bayangan Hindu Prambanan dan Dieng Plateau yang agak berbahaya dan kuil-kuil Hindu lainnya.
3. Kerajinan Batik Yogyakarta
Industri Batik Yogyakarta berasal dari sejarah artisanal yang panjang kota ini yang terkait dengan kehadiran dan berkah dari Sultan. Dengan demikian industri batik kota ini berada di tengah pusat kota dengan sejumlah galeri yang terletak di sebelah selatan Taman Sari.
Untuk mendapatkan pengalaman langsung dari kerajinan batik Yogyakarta, Anda bisa melihat proses pembuatan batik, dari meletakkan garis-garis dengan lilin panas ke kain atau merendam kain ke dalam pewarna. Jika Anda suka, Anda bisa membeli kain batik Yogyakarta di sini sebagai cinderamata untuk Anda bawa pulang.
BACA JUGA : 10 Destinasi Pantai Paling Populer di Asia Tenggara
BACA JUGA : 10 Destinasi Pantai Paling Populer di Asia Tenggara
4. Malioboro
Jalan Malioboro adalah pusat perbelanjaan murah di Yogyakarta yang dapat Anda kunjungi saat berlibut ke kota Yogyakarta. Jaln ini dipenuhi oleh kios-kios yang menjual aneka kuliner khas Yogyakarta dan kerajinan tangan seperti batik, perak dan suvenir khas Yogyakarta.
Di masa lalu, Jalan Malioboro merupakan jalan seremonial bagi Sultan Yogyakarta untuk berparade dalam perjalanan menuju atau dari Keraton. Jalan ini penuh dengan sejarah dengan sejumlah bangunan bersejarah berdiri disepanjang jalan ini. Benteng Vredenburg, Rumah Tamu Negara dan Pusat Kantor Pos yang memiliki arsitektur kolonial Belanda berdiri megah disepanjang jalan Malioboro ini.
Untuk melakukan aktivitas wisata belanja, Anda bisa memulainya dari sore hari. Mulailah dari Pasar Beringharjo dan lanjutkan perjalanan Anda menyelusuri jalan untuk mendapatkan barang dagangan dari kios-kios disepanjang jalan Malioboro.
5. Kerajinan Perak Kota Gede
Seperti halnya perdagangan batik di kota Yogyakarta, Kerajinan perak di kota ini memiliki sejarah panjang salam melayani Sultan Yogyakarta. Untuk melihat para seniman perak Yogyakarta beraksi, silahkan untuk mengunjungi Kota Gede yang berada sekitar dua kilometer tenggara Jalan Malioboro yang dapat diakses dengan menggunakan bus atau becak.
Di tempat ini Anda akan dapat dengan mudah menemukan bengkel-bengkel perak yang menghasilkan kerajinan perak dan perhiasan dari perak. Seperti juga toko-toko batik di Yogyakarta, Beberapa toko perak disini memungkinkan para pengunjung untuk melihat pembuatan kerajinan perak yang sedang dibuat oleh para pengrajin atau Anda juga bisa mencobanya sendiri.
5. Naik Becak disekitar Yogyakarta
Dari Keraton atau sekitar Jalan Malioboro, Anda dapat menyewa becak untuk membawa Anda berkeliling disepanjang jalan kota yang penuh dengan sejarah atau untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Untuk merasakan sensasi naik becak, harga disini tidaklah tetap, Anda harus menyepakati harga terlebih dahulu sebelum menaiki becak yang akan Anda sewa. Anda akan mendapatkan harga terbaik untuk mendapatkan pengalaman menaiki becak jika Anda melakukan penawaran dengan sangat baik.
6. Menyaksikan Pertunjukan Budaya Jawa
Yogyakarta adalah tempat yang tepat untuk menyaksikan berbagai macam budaya Jawa. Pertunjukan budaya Jawa setiap harinya di Keraton Yogyakarta memungkinkan Anda untuk menjadwalkan opera pertunjukan pada hari apapun dalam kunjungan Anda di kota Yogyakarta. Selain di Keraton Yogyakarta, Anda juga bisa menyaksikan pertunjukan budaya Jawa diberagam tempat di seluruh kota. Beberapa toko perak menawarkan pertunjukan wayang disampingnya, memungkinkan Anda untuk menyaksikan pertunjukan budaya sambil berbelanja.
Pertunjukan aneka budaya Jawa dapat Anda saksikan setelah hari mulai gelap. Anda bisa menuju Candi Prambanan dengan latar belakang cahaya yang terang benderang dengan menampilkan cerita Ramayana versi Jawa diatas panggung terbuka.
7. Mencicipi Makanan Khas Yogyakarta
Anda tidak bisa meninggalkan kota Yogyakarta tanpa mencicipi Makanan Khas Yogyakarta yaitu Gudeg. Hidangan ini merupakan makanan ikon kota Yogyakarta. Sajian gurih berbahan dasar nangka yang disajikan panas dengan nasi. Untuk melakukan aktivitas makan Gudeg seperti orang Yogyakarta, Mampirlah ke Sentra Gudeg Wijilan atau Rumpun Restoran yang berada disebelah timur Kraton.
Gudeg adalah makanan umum untuk sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Tetapi Gudeg Yogyakarta memiliki rasa yang berbeda. Gudeg Yogyakarta berwarna kemerahan yang berasal dari campuran daun jati. Selain gudeg, Anda juga akan disajikan dengan lauk-pauk lainnya sebagai teman nasi seperti tempe goreng, sambal krecek, telur dan makanan khas Yogyakarta lainnya.
Untuk mendapatkan pengalaman yang lebih mewah, Anda bisa juga mengunjungi untuk menikmati hidangan Sultan di Bale Raos yang menunya akan mengingatkan kita pada makanan yang dimakan oleh keluarga kerajaan Yogyakarta.
BACA JUGA : 10 Pura Terindah di Pulau Bali
BACA JUGA : 10 Pura Terindah di Pulau Bali
8. Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari adalah istana air, komplek berenang dan mandi yang dibangun khusus untuk keluarga kerajaan. Selama masa kejayaan kerajaan, Taman Saei berisi tiga kolam renang yang berbeda. Dsini juga terdapat ruang meditasi kecil dimana Sultan dapat berkomunikasi dengan pasangan spiritualnya, Ratu mistis Laut Selatan, Nyi Loro Kidul.
Saat ini hanya komplek pemandian utama yang dapat Anda kunjungi. Anda dapat berjalan disekitar kolam yang sekarang sudah kering dimana dulunya Sultan sering mandi di tempat ini.
9. Sumur Gumuling
Beberapa menit berjalan kaki ke arah barat laut dari Taman Sari, Anda akan lelewati lingkungan lokal yang sempit, tempat yang paling tidak mungkin menemukan masjid bawah tanah berbentuk torus yang dikenal sebagai Sumur Gumuling.
Sebelum Belanda datang menjajah Indonesia, Kerajaan Kerajaan menggunakan Sumur Gumuling sebagai tempat ibadah. Setelah Pangeran Diponegoro memberontak terhadap Belanda pada tahun 1825, otoritas kolonial Belanda mendeklarasikan Sumur Gumuling, menjadikan tempat bersejarah yang tersembunyi.
Pusat masjid terbuka ke langit untuk menghubungkan dua lantai masjid (lantai atas untk jama'ah wanita) sedangan jamaah pria menggunakan lantai bawah.
10. Gereka Katolik Bergaya Jawa
Dengan mengendarai taksi selama sekitar 1 jam dari pusat kota Yogyakarta, Akan membawa Anda jauh menuju sebuah pedesaan di mana Gereja Ganjuran, Gereja Katolik bergaya Jawa dapat Anda temukan. Gereja ini merupakan Ikonografi Jawa dengan tradisi kepercayaan barat.
Kerajaan Jawa mengasimilasi pengaruh Hindu, kemudian Buddha lalu pengarus Islam sebelum kedatangan Belanda. Pada tahun 1924, Julius Schmutzer yang berkebangsaan Belanda membangun sebuah gereja yang kemudian mengajak orang Jawa untuk menganut agama Kristen Katolik.
Bangunan utama Gereja Ganjuran akan terlihat sangat familiar bagi pengunjung yang telah melihat Keraton Yogyakarta. Gereja ini memiliki atap bergaya pendopo Jawa dengan alat musik gamelan sebagai pengganti organ di Gereja. Sementra ikon Yesus dan Buda Maria terlihat seperti keluarga Kerajaan Jawa.
10. Museum Ullen Sentalu
Berjarak sekitar 14 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, atau tepatnya berada di daerah Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Anda akan menemukan sebuah museum terpencil di lereng Gunung Merapi. Di Museum Ullen Sentalu Ada dapat menemukan penampilan budaya dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram beserta koleksi aneka macam batik baik bergaya Yogyakarta maupun bergaya Surakarta.
BACA JUGA : 10 Destinasi Wisata Paling Populer di Indonesia
BACA JUGA : 10 Destinasi Wisata Paling Populer di Indonesia
Disini pemandu museum akan membawa Anda pada serangkaian pameran dan cerita-cerita tentang bangsawan Yogyakarta Kuno yang diantaranya adalah tentang cerita Tineke, Putri cinta dari penguasa Solo dan kecantikan menawan dari Gusti Nurul yang dibawa obor dari mantan Presiden Soekarno.
Di museum ini, para pengunjung juga dapat belajar tentang tata cara Keraton, arti dari pola batik yang berbeda, pentingnya mitos Nyi Roro Kidul dan bahasa tersembunyi dari seragam kerajaan.
Selain itu Anda juga dapat menikmati kuliner makan siang di Beukenhof Restaurant yang akan mengajak Anda kembali ke masa-masa kolonial Belanda pada akhir abad ke-19.
Komentar
Posting Komentar